Google Search

Kamis, 12 Maret 2009

Asap Rokok lebih berbahaya daripada Polusi Udara

Semakin dini orang mulai merokok, maka semakin cepat orang tersebut terkena kanker paru-paru. Sebab, hasil penelitian menunjukkan, asap rokok jauh lebih berbahaya dibandingkan polusi udara.
Asap rokok mengandung zat kimia yang sebagian bersifat karsinogen. Kemampuan zat ini memicu sel-sel normal menjadi ganas. Proses perangsangan itu terjadi bertahun-tahun.
Kendatipun ada faktor lain penyebab terjadinya kanker paru-paru, namun merokok merupakan faktor utama penyebab keganasan. Pencemaran udara oleh kegiatan industri, bisa menambah risiko terjadinya kanker paru-paru. Beberapa zat kimia yang terkait dengan industri, seperti asbestos, arsen, krom, nikel, besi, asap arang batu, uap minyak dan uranium merupakan contoh zat-zat yang meninggikan risiko tersebut. Namun, risiko yang ditimbulkan oleh pencemaran udara jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang ditimbulkan akibat rokok sigaret.

Proses terjadinya kanker paru-paru membutuhkan waktu 10-20 tahun. Biasanya gejala kanker paru-paru diawali umur 40 tahun dan puncaknya pada usia 60 tahun.
Apabila semakin dini orang merokok dan terus berkelanjutan, risikonya semakin besar. Apabila orang merokok pada usia 10 tahun lebih tua, risikonya setengah dari orang yang merokok pada usia lebih muda. Semakin banyak orang mengonsumsi rokok setiap harinya, akan semakin besar terjadinya kanker paru-paru.

Sekitar 50% penderita kanker paru tidak mengetahui bahwa asap rokok merupakan penyebab penyakitnya. Hal itu disebabkan kurangnya informasi yang diterima masyarakat. Dari hasil penelitian disebutkan hanya 44% penderita kanker paru-paru mendengar bahaya asap rokok dari surat kabar, radio, majalah, televisi, atau petugas kesehatan. Sekitar 0,9% penderita mendapatkan informasi dari sekolah.

Data dari penelitian pada anak-anak kelas V dan VI SD di Jakarta Timur. ''Dari 12% anak-anak SD yang sudah diteliti pernah merasakan merokok dengan coba-coba. Kurang lebih setengahnya meneruskan kebiasaan merokok ini.''

Masalah pendidikan berpengaruh pada kebiasaan merokok. Penelitian menyimpulkan anak yang tinggal di daerah kumuh, merokok dipengaruhi orang tuanya. Sedangkan pada kelompok yang mapan, kebiasaan merokok pada anak dipengaruhi oleh teman-teman dekat atau saudaranya. leh sebab itu, edukasi bagi masyarakat tentang bahaya merokok sangat penting dilakukan terus-menerus. Saya sangat setuju apabila anak membeli rokok harus dengan KTP tetapi mana ada pedagang rokok yang mau peduli.???

Rabu, 11 Maret 2009

Sadar tidak sadar setiap hari kita memasukkan racun kedalam tubuh

Sadar atau tidak sadar, setiap manusia setiap hari memasukkan racun kedalam tubuhnya. Itulah sebabnya semakin tua, semakin mudah seseorang terkena penyakit. Berbagai penyakit yang umum di derita orang dengan usia diatas 35 tahun antara lain : Reumatik, Darah Tinggi, Asam Urat, Jantung, Gagal Ginjal, Stroke, Kanker dan lain sebagainya. Hal itu terjadi karena terjadinya penumpukan racun dalam darah manusia yang menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar, banyaknya toksin juga membawa carsinogen sebagai pemicu terjadinya sel kanker.

Racun-racun yang masuk kedalam tubuh manusia itu berasal dari :

1. Udara dan Air

Polusi udara yang semakin hari semakin banyak bersumber dari asap pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran hutan dan lain sebagainya. Air yang kita gunakan sehari-hari juga tidak bisa dipungkiri, kemungkinan besar tercemar karena perilaku buruk masyarakat yang sering membuang sampah di sungai-sungai, limbah kimia dari pabrik-pabrik yang dibuang ke sungai.

2. Makanan dan Minuman

Makanan cepat saji (fastfood) yang diolah dengan bahan kimia sintetis untuk pewarna, aroma, pengawet, penyedap (monosodium glutamat = vetsin) sebagai pencetus zat carsinogen pemicu kanker.

Minuman yang mengandung kimia sintetis untuk pengawet, pewarna, perasa, gula bibit/aspartam dan gas karbon dioksida yang dapat merusak lambung, juga air minum berunsur logan seperti Fe, Al, Mn, Hg, kaporit yang dapat merusak ginjal.

3. Kebiasaan buruk (bad habit)

Kebiasan buruk seperti merokok, kecanduan zat aditif/tambahan, begadang, tidak menjaga kebersihan, makan/minum tidak teratur, terlalu berat berpikir/bekerja dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan

4. Obat-obatan Kimia Sintetis

Obat-obatan kimia sintetis merupakan penyebab timbulnya penyakit baru dan bila dikonsumsi secara berlebihan akan merusak organ-organ tubuh kita.

5. Hasil Pertanian / Perkebunan

Hasil pertanian / perkebunan yang pengolahannya menggunakan racun pembasmi hama dan pupuk non organik adalah penyebab tidak seimbangnya hormon, kerusakan ginjal (cuci darah), sakit kuning (liver), dan pencetus zat carsinogen pemicu kanker.

Pembasmi serangga yang digunakan di rumah anda pun sangat berbahaya.

Dalam keadaan tertentu racun terus meningkat dalam tubuh kita dan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit, sehingga kita harus mengeluarkannya dari dalam tubuh kita.
Sudahkah anda membersihkan racun-racun tersebut yang masuk kedalam tubuh anda setiap hari? Ataukah anda membiarkannya menumpuk di dalam tubuh anda, di dalam pembuluh darah anda, di dalam sistem pencernaan anda sehingga seolah-olah saat ini anda sedang menabung bahan peledak didalam tubuh anda yang pada saatnya nanti tabungan anda tersebut akan meledak menjadi timbulnya berbagai penyakit berbahaya yang mengancam jiwa anda?


Kesehatan adalah harta yang paling berharga

Bahaya Radikal Bebas


Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil (mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan), sehingga untuk memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan. Senyawa radikal bebas tersebut timbul akibat berbagai proses kimia kompleks dalam tubuh, berupa hasil sampingan dari proses oksidasi atau pembakaran sel yang berlangsung pada waktu bernapas, metabolisme sel, olahraga yang berlebihan, peradangan atau ketika tubuh terpapar polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pencemar, dan radiasi matahari atau radiasi kosmis.



Karena secara kimia molekulnya tidak lengkap, radikal bebas cenderung "mencuri" partikel dari molekul lain, yang kemudian menimbulkan senyawa tidak normal dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel penting dalam tubuh. Radikal bebas inilah biang keladi berbagai keadaan patologis seperti penyakit lever, jantung koroner, katarak, penyakit hati dan dicurigai proses penuaan dini ikut berperan.
Sebenarnya, reaksi pembentukan radikal bebas merupakan mekanisme biokimia tubuh normal. Radikal bebas lazimnya hanya bersifat perantara yang bisa dengan cepat diubah menjadi substansi yang tak lagi membahayakan tubuh. Namun, bila radikal bebas sempat bertemu dengan enzim atau asam lemak jenuh ganda, maka merupakan awal dari kerusakan sel yang antara lain :

Kerusakan DNA (deoxy necleic acid) pada inti sel

Senyawa radikal bebas merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan DNA disamping penyebab lain seperti virus, radiasi, dan zat kimia karsinogen. Bila kerusakan tidak terlalu parah, masih dapat diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA. Namun, bila sudah menyebabkan rantai DNA terputus di berbagai tempat, kerusakan ini tidak dapat diperbaiki lagi sehingga pembelahan sel akan terganggu. Bahkan terjadi perubahan abnormal yang mengenai gen tertentu dalam tubuh yang dapat menimbulkan penyakit kanker.

Kerusakan membran sel

Komponen terpenting membran sel mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang sangat rentan terhadap serangan radikal bebas. Kalau ini terserang struktur dan fungsi membran akan berubah yang dalam keadaan ekstrem akhirnya mematikan sel-sel pada jaringan tubuh.

Kerusakan protein
Terjadinya kerusakan protein akibat serangan radikal bebas ini termasuk oksidasi protein yang mengakibatkan kerusakan jaringan tempat protein itu berada. Contohnya kerusakan protein pada lensa mata yang mengakibatkan katarak.

Kerusakan lipid peroksida

Ini terjadi bila asam lemak tak jenuh ganda terserang radikal bebas. Dalam tubuh kita, reaksi antar zat gizi tersebut dengan radikal bebas akan menghasilkan peroksida yang selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan sel, yang dianggap salah satu penyebab terjadinya berbagi penyakit degeneratif (kemerosotan fungsi tubuh).

Proses penuaan

Umumnya, semua sel jaringan organ dapat menangkal serangan radikal bebas karena didalamnya terdapat sejenis enzim khusus yang mampu melawan. Namun, karena manusia secara alami mengalami degradasi seiring dengan peningkatan usia akibat radikal bebas itu sendiri, otomatis pemusnahannya tidak pernah mencapai 100% meski secara teori dapat dipunahkan oleh berbagai antioksidan. Belum lagi adanya rangsangan untuk membentuk radikal bebas yang berasal dari lingkungan sekitar. Karena itu, secara perlahan-lahan tapi pasti, terjadi kerusakan jaringan oleh radikal bebas yang tidak terpunahkan.

Kerusakan jaringan secara pelan ini merupakan proses terjadinya ketuaan, seperti kehilangan elastisitas jaringan kolagen dan otot sehingga kulit tampak keriput, terjadinya lipofuchsin atau bintik-bintik pigmen kecoklatan di kulit yang merupakan timbunan sisa pembakaran dalam sel. Bagi anda yang ingin awet muda tentu perlu banyak mengkonsumsi zat gizi yang meminimalkan efek radikal bebas ini.

Dapat menimbulkan autoimun

Dalam keadaan normal, antibodi hanya terbentuk bila ada antigen yang masuk dalam tubuh. Autoimun adalah terbentuknya antibodi terhadap suatu sel tubuh biasa dan hal ini dapat merusak jaringan tubuh dan sangat berbahaya.

Antioksidan pelindung kesehatan

Tanpa disadari dalam tubuh kita secara terus menerus terbentuk radikal bebas melalui peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi dan akibat respons terhadap pengaruh dari luar tubuh : polusi lingkungan, ultraviolet, asap rokok dan lain-lain.

Sebab itu tubuh kita memerlukan suatu substansi penting yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa ini.

Sistem antioksidan tubuh sebagai mekanisme perlindungan terhadap serangan radikal bebas, secara alami telah ada dalam tubuh kita. Dari asal terbentuknya, anti oksidan ini dibedakan menjadi dua yakni intraseluler (di dalam sel) dan ekstraseluler (di luar sel) ataupun dari makanan. Dari sini antioksidan tubuh bisa dikelompokkan menjadi 3 yakni :

1. Antioksidan primer
Anti oksidan primer ini bekerja untuk mencegah pembentukan senyawa radikal bebas baru. Ia mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang berkurang dampak negatifnya, sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi.

Contoh antioksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya sel-sel dalam tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan zat-zat gizi mineral seperti mangan, seng dan tembaga. Selenium (Se) juga berperan sebagai antioksidan. Jadi, jika ingin menghambat gejala dan penyakit degeneratif, mineral-mineral tersebut hendaknya tersedia cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari.

2. Antioksidan sekunder
Antioksidan ini berfungsi menangkap senyawa serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh antioksidan sekunder : Vitamin E, Vitamin C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin.

3. Antioksidan tersier
Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksidan reduktase. Adanya enzim-enzim perbaikan DNA ini berguna untuk mencegah penyakit kanker, misalnya.

Hasil penelitian telah mendukung teori bahwa mengkonsumsi antioksidan yang memadai dapat mengurangi terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, kardiovaskuler, katarak serta penyakit degeneratif lain.


Kesehatan adalah harta yang paling berharga